Selasa, 08 Oktober 2013

[Fanfic] What Is Love?

Author : Sapphire T
Theme : Romantic
Duration : 1647 words
Cast :
♥Wu Yi Fan (Kris EXO)♥
♥Park HyuRa (OC)♥
♥Zhang Yixing (Lay EXO)♥
♥Byun Baekhyun EXO♥

Note : Disini Baekhyun jadi lebih tua dari Kris._. Lalu disini anggep semua bisa bahasa Korea dengan lancar walaupun Yifan dan Yixing Chinese, ne?.__.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"I lost my mind when you walked into my line of sight"-EXO/ What Is Love?-

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
HyuRa POV

Malam minggu di Beijing sebenarnya bukan sesuatu yang buruk. Lampu yang bersinar seperti bintang-bintang yang berkelap-kelip. Namun dinginnya yang seakan sudah sukses membekukan tulang-tulangku, huh. Siapa yang mau berjalan-jalan keluar dan berjalan sendirian seperti yang aku lakukan sekarang?

"Yixing-ah, kalau kamu bukan sahabatku mana sudi aku keluar malam-malam gini,"gumamku kesal. Ya, aku -yang btw sedang berjalan sendirian melawan dingin- ingin menemui sahabat lamaku, Yixing. Kebetulan aku sedang berlibur ke China.

Aku tidak membawa jaket saat berangkat ke China. Seoul sedang dalam keadaan panas-panasnya, jadi kupikir tidak perlulah aku membawa jaket.

But now? Dingin melandaku secara bertubi-tubi. Kurapatkan cardigan merahku, berharap bisa -walau sedikit- menghangatkan tubuhku.

Aish, syukurlah cafe tempatku janjian dengan Tuan Zhang sahabatku sudah dekat. Kupercepat langkahku. Semoga di dalam cafe cukup panas (panas bukan hangat-__-). Begitu sampai di depan cafe itu aku segera masuk dan mencari Yixing -yang sedang melambaikan tangan ke arahku dengan semangatnya.

"Hei, Park HyuRa. You're late,"sapa Yixing begitu aku mendekatinya.
"Mana bisa aku berjalan cepat jika dingin di luar sana hampir membekukan tulang-tulangku,"omelku pada Yixing. Yang kuomeli hanya menunjukkan lesung pipinya.
"Haha, suruh siapa hanya memakai cardigan?"
"Aku tidak membawa jaket,"
"Kau tidak berubah rupanya. Pelupa seperti biasanya hahaha,"
"Yak! Siapa yang kau bilang pelupa?" Yixing hanya tertawa mendengar omelanku, bahkan tawanya bisa kujamin kedengaran dari seluruh sudut cafe kecil ini.

Setelah beberapa saat kami mengobrol dan menghirup cairan berkafein tinggi -Oh wait, datang ke cafe di luar negeri tanpa menikmati kopinya? Are you crazy?- Yixing mengajakku berkeliling sekitar cafe ini. Melihat raut wajahku yang seakan jika-aku-keluar-cafe-yang-nyaman-ini-aku-akan-mati Yixing melepaskan jaketnya dan memberikannya jaketnya.

"Pakailah. Aku sudah biasa dengan dinginnya Beijing,"ujar Lay.
"Huh, sudah biasa namun masih saja memakai jaket, ya"ejekku sambil meninju punggungnya pelan dan mengambil jaketnya.
"Appo..,"ujarnya sambil mengusap punggungnya yang sakit -astaga aku hanya seakan menepuknya dan itu sakit? Akh dasar pabo.

Kami berjalan keluar ke cafe dan mataku menangkap sosok yang sedang menatap tajam mataku...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kris POV

"Bagaimana kuliahmu, Kris?"tanya laki-laki di sebelahku.
"Aah, everything is ok, hyung,"jawabku. Senang rasanya kedatangan sahabatku yang satu ini. Entah sudah berapa tahun aku tidak bertemu dengannya.
"Benarkah? Ku dengar kamu hampir bertengkar dengan teman seangkatanmu. Itu yang kamu bilang baik-baik saja?"selidik sahabat masa kecilku.
"Kan hampir , hyung. Itu masih baik-baik saja, hahaha,"jawabku santai. Byun Baekhyun, sahabatku, hanya meninju pelan lenganku.
"Suruh siapa dia berani merebut kekasihku. Ah ralat, mantanku. Dia penyebab kami berpisah dan aku tidak terima,"jelasku.

Ya, Xi Luhan. Dia adalah orang yang menyebabkan aku putus dengan orang yang aku -dulu- cintai. Dasar cowok brengsek. Aku tidak mau repot-repot membahasnya. Terlalu brengsek untuk dibahas.

Baekhyun hyung hanya menyahutku dengan diam. Tak apa, aku malas berdebat dengannya.

Mendadak aku menangkap bayangan seorang gadis keluar dari sebuah cafe bersama seorang pria yang tidak kelihatan jelas wajahnya. Astaga, kenapa jantungku memukul dadaku dengan cepat. Dan terasa semakin cepat ketika gadis itu juga menatapku. Astaga, aku kenapa?

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hyura POV

"Ra? Hyura? Park Hyura? Hei?"Yixing menggoyangkan bahuku untuk membantuku sadar.
"Oh, hmm. Iya?"ujarku kaget. Kekagetnku bertambah saat menyadari pria yang tadi bertatapan mata denganku masih menatapku dengan tatapan tajamnya.

"Kamu mau aku tinggal atau apa? Kenapa hanya berdiri disana,"aku hanya terdiam dan tetap menatap mata pria itu.
"Kau kenapa? Liatin siapa sih?"Yixing mengikuti arah mataku.
"Ah, KRIS GE!"teriak Yixing. Pria yang menatapku menoleh ke arah Yixing (aku juga begitu) dan mendatangi kami berdua bersama pria di sebelahnya.

Astaga, dia kesini!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kris POV
"Ah, KRIS GE!" aku menoleh ke arah Yixing -yang ternyata adalah pria di sebelah gadis yang aku tatap matanya.

Yixing, maaf aku tidak memperhatikanmu. Pandanganku tersita oleh wanita di sebelahmu, batinku.

"Kau dipanggil tuh," kata Baekhyun sambil mengajakku ke arah Yixing. Andai aku punya kekuatan untuk menolak.... Aku tidak tau bagaimana berhadapan dengan wanita yang berhasil membuatku aneh seperti ini.

"Ah, Kris ge. Sedang apa kau disini?"tanya Yixing riang.
"Menemani sahabatku ini berjalan-jalan,"sahutku datar dan dingin- sebenarnya aku berusaha mengendalikan jantungku yang makin dekat dengan wanita itu makin berdebar-debar.
"Byun Baekhyun imnida. Kau pasti Zhang Yixing, teman dekat sahabat lamaku yang tinggi ini di kuliah,"pria di sebelahku, aah ralat, sahabatku mengenalkan diri tanpa seorang pun meminta.
"Yixing imnida,"Lay-panggilan akrabku ke Yixing- juga mengenalkan diri.
"By the way, siapa wanita ini? Pacarmu kah?"Astaga Byun Baekhyun, sifat kepomu tidak pernah berubah sejak dulu rupanya. Tapi hyung terima kasih sudah menanyakannya.
"Ah, ini Park Hyura. Sahabatku selama dulu aku di Korea. Hyura, ini Wu Yi Fan. Panggil saja Mr. Angry Bird hahahaha,"wanita di sebelah Lay hanya memasang kebingungan. Sepertinya aku harus angkat bicara. Semoga suaraku tak terdengar gugup.
"Yak! Berhentilah memanggilku Mr. Angry Bird, Mr. Lays. Wu Yi Fan imnida, panggil saja Kris,"susah payah aku mengumpulkan keberanian untuk berkenalan dengan Hyura.
"Park Hyura imnida, Hyura,"suaranya.... Hyura, you've already melted me like an ice cream......

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
HyuRa POV

"Yak! Kau balas dendam rupanya. Aku bukan keripik kentang!"omel Yixing. Mau tak mau aku tertawa mendengarnya.
"Hyura, kau jahat ya menertawakan panggilan Lay-ku,"tawaku makin meledak, bahkan bukan cuman aku yang tertawa. Baekhyun, pria yang bersama Yifan, dan Kris (aku gatau harus memanggilnya apa. Mr. Angry Bird keliatannya seru).
"Kau dulu juga mengenalkan diri padaku sebagai Lay. Aku kira kamu jualan Lays hahaha,"ledekku pada Yixing.

"Oh maaf. Anda tak apa?"ujar pria yang baru saja menabrakku hingga jatuh.
"Tidak apa. Selama minumanmu tidak ikut tumpah, gwaenchanha,"ujarku sambil berdiri.
"Perlu bantuan?"pria itu mengulurkan tangannya.
"Tidak, tidak usah. Gamsahamnida,"aku menepuk-nepuk bagian belakangku.
"By the way, aku Yixing. Zhang Yixing, murid baru disini. Panggil saja aku Lay,"dia mengenalkan dirinya tanpa ada yang meminta.
"Oh, jadi kamu anak baru di kelasku nanti?Park Hyura, Hyura imnida,"aku ikut mengenalkan diri. Wait, tadi dia bilang Lay? Apa dia penjajah makanan ringan?
"Lay?"
"Hmm?"
"Apa kau penjajah makanan hingga menamai namamu Lay?"lalu sebuah jitakan mendarat di kepalaku.

"Menurutku Lay itu keren, tau. Sudahlah jangan membully namanya,"kata Baekhyun sambil berusaha menahan tawanya.
"Oh, saking kerennya sampai kamu pun tertawa , ya?"omel Lay pada Baekhyun. Aku, Kris, dan Baekhyun hanya bisa tertawa.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Author POV

Masa liburan Hyura di China tinggal hari ini. Dan selama sisa liburannya dia sering berjalan-jalan bersama Kris -Yixing harus kembali ke Changsa, hometownnya, karena suatu urusan sementara Baekhyun sudah kembali ke Korea-. Kris tanpa sungkan menjadi Tour Guide bagi Hyura, keuntungan bagi mereka berdua. Kris bisa dekat dengan Hyura begitu pula sebaliknya.

Sekarang Hyura sedang berjalan-jalan di taman bersama Kris. Tentu ini akan menjadi pertemuan terakhir mereka.

"Kris,"panggil Hyura sambil menikmati cappucino yang dibelinya tadi.
"Hmm?"sahut yang dipanggil sambil tetap menikmati caramel machiato-nya.
"Hari ini hari terakhirku di China,"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kris POV

Aku mendadak tersedak saat mendengar ucapan Hyura barusan. Terakhir? Jadi dia akan pulang? Aku berusaha untuk tetap tenang.
"Hari ini?"tanyaku memastikan.
"Iya, aku sudah membeli tiket malam ini,"oh, secepat itukah? Katakan pendengaranku salah.
"Oh...,"aku tak tau apa yang harus aku jawab. Aku berusaha sekeras mungkin untuk tidak meneteskan air mata.

Hei, Wu Yi Fan. Bahkan saat kamu putus dari mantanmu kamu tak pernah menangis. Hyura, apa yang telah kau lakukan padaku hingga membuatku seperti ini?

"Terima kasih ya, udah mau jadi Tour Guide-ku selama aku disini,"tatapan Hyura menerawang lurus ke depan. Tunggu, apakah aku tidak salah liat? Ada genangan air di manik matanya.

"No problem. Akan kuantar kau nanti malam ke bandara. Sekarang sudah jam 3 sore, bagaimana kalau aku bantu kau mencari oleh-oleh lalu packing?"aku berbicara panjang lebar semata-mata untuk mengalihkan pikiranku.
"Ayo kalau begitu,"Hyura berdiri dan menarik tanganku untuk ikut berdiri.

Kami pun memasuki tempat oleh-oleh. Aku membantunya memilih. Dan Hyura tidak melepas tanganku barang sedetik saja. Aku berharap itu tidak akan terlepas.

Tiba-tiba saja dia memekik. "Kris, lihat ini. Lucu bangeet,"Hyura menunjukkan padaku sebuah boneka pasangan berpakaian China. "Aku mau ini,"katanya sambil memasukkan boneka itu ke keranjang belanja. Aku hanya menatapnya dan tersenyum sendu. Sebentar lagi aku gak akan mendengar suaranya lagi.

Setelah puas, kami ke penginapan Hyura dan aku membantunya packing dan bersiap-siap. Aku memasukkan barang-barangnya dengan lambat-lambat.

OH HYURA, APA YANG TELAH KAU LAKUKAN PADAKU.

"Kriiis,"panggilnya. Aku menolehkan kepalaku dan tiba-tiba saja aku telah mencium boneka wanita yang tadi dia beli.
"Yak! Apa-apaan ini?"
"Haha. Aku ingin kau membawa boneka ini, boneka yang perempuan. Aku bawa yang laki-lakinya," katanya sambil memberikan bonekanya. Aku menyetujuinya tanpa berniat menanyakan alasannya.

"Huft, akhirnya selesai. Ayo ke bandara sekarang,"ajak Hyura. Kenapa dia semangat sekali pulang sih?

Aku membantunya mengangkut barang-barangnya ke mobilku dalam diam. Aku tak berani berbicara, karena aku yakin aku akan mengeluarkan suara parau. Selama perjalanan ke bandara pun kami berdua hanya terdiam. Sampai saat penerbangan Hyura telah tiba.

"Nah, aku harus pulang. Terima kasih atas semuanya, ya,"dia menggenggam tanganku. Aku membalas genggaman tangannya. Tatapanku sudah hampir kabur oleh air mata kini. Entah kenapa aku sangat merasa kehilangan dia.

"Jangan pergi, tetaplah disini,"gumamku dengan suara parau. Aku berharap Hyura tidak mendengarnya, tapi dia malah memelukku.

"Wo ai ni, Kris,"gumamnya pelan. Aku hanya mematung dan membalas pelukannya sambil mengusap kepalanya.

"Akan aku bilang perasaanku saat kau ke China lagi. I'll miss you, a lot."ujarku. Dia melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya yang menggenang. Dia mengambil kopernya.

"Bye, Mr. Angry Bird,"astaga panggilan itu. Aku hanya melambaikan tangan dan melihat punggungnya yang semakin menjauh.

Mendadak aku merasa kehilangan. Sesak rasanya. Dan tanpa kutau, aku menangis.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hyura POV

Sudah 1 tahun setelah aku kembali dari China. Aku merindukan Kris. Entah apa yang dibuat oleh pria itu hingga membuatku seperti ini. Kami lost contact, karena aku tidak memiliki nomornya sama sekali (oke deh aku pelupa-_-).

Hari ini adalah hari kelulusanku. Aku menerima banyak sekali ucapan selamat dari teman-temanku yang dulu memulai kuliah bersamaku, karena aku adalah satu-satunya dari mereka yang lulus duluan.

"Chukkae,"ujar seseorang dari belakangku sambil menyodorkan buket bunga mawar putih. Satu-satunya orang yang tau aku menyukai mawar putih, dan suara itu.... Aku segera menghadap belakang dan air mataku mendadak ingin keluar.

"KRIS!" aku memeluknya tanpa kupedulikan yang lain. Ku luapkan semua rasa rinduku.

"Aku merindukanmu,"gumamku.
"Aku juga. Chukkae, dan Saranghae,"ucap Kris.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Aku jatuh padamu sejak pandangan kita malam itu,"-Kris


~Fin~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Haai, Stee datang membawa fanfic buatan STee sendiri dan berdasarkan pengalamanku sendiri hehe._.

TYPO BERTEBARAAN._. Maaf juga kalau jelek karena ini fanfic pertamaku._. Ini kacaau aaah><

Cerita ini milikku, jangan ada plagiatism, ne?^^
Leave comment and don't be a silent reader, ne?^^

Much love,

Bunny Sapphire Tee >w<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar